Pasar tradisional ,tentu yang terlintas di pikiran kita adalah mengenai bau, jorok, dekil, kotor, penjahat dll. Ya, memang itu yang tertanam dari dulu, dari nenek kita perawan sampai sudah punya cucu banyak... hehe... namun banyak yang menyandangkan kehidupan mereka dari pendapatan jual beli di pasar tradisional ini. Namun saat ini pasar tradisional mulai terkikis oleh kehadiran "mart mart" pinggir jalan. yaaaah memang dingin nyaman sejuk namun menjamurnya mereka ini akan menghilangkan sebagian pendapatan di pasar tradisional tentu jika diliat dengan mata ,aturan yang ada banyak yang dilanggar dari mulai jarak hingga penipuan yang terjadi seperti tidak sesuainya harga di rak-rak dan di nota belanja kita, tentu itu sangat tidak baik kita belanja namun malah di tipu. Penulis lebih senang jika pasar tradisional di perbaiki baik pembuangan sampah nya hingga bau yang tidak sedap, daripada kita terus dibohongi oleh "mart mart" pinggir jalan yang menjamur tidak sesuai aturan yang ada. Maka, jangan tertipu oleh tampilan jika dalamnya busuk juga.
Rabu, 28 Desember 2016
EKSPORT IMPORT MACAN ASIA
Saat ini kebutuhan di setiap negara saling melengkapi antar negara lain. Karna menganggap bahwa negara itu kurang untuk bisa menghadirkan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakatnya sehingga negara harus melakukan impor maupun ekspor kekurangan dan kelebihan negara itu.tentu jika berbicara mengenai impor ekspor di wilayah asia karna indonesia berada di dalam asia sangatlah berpengaruh penting dalam setiap pemenuhan kebutuhan di wilayah asia. Tak lepas dari negara negara asia ekspor maupun impor berpengaruh besar untuk jalannya roda ekonomi asia yang jika memang sebuah negara mampu untuk mengekspor lebih banyak dapat dianggap macannya asia, indonesia pernah tapi dulu sekali. Lalu bagaimanakah roda ekspor impor di asia saat ini?
Cina masih dianggap sebagai negara asia yang paling banyak mengekspor menurut sumber https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_ekspor
Sebagai negara maju memang tidak dipungkiri cina saat ini sangatlah berhasil dalam mengelola dunia ekonominya karna dengan jumlah penduduk yang cukup banyak tidak mempengaruhi keekonomian di cina. Bahkan dapat dianggap hampir semua negara saat ini bertolak pada arah ekonomi cina. Kita berharap indonesia sapat menjadi salah satu negara asia yang berperan penting dalam ekspor impor sehingga dapat memajukan perekonomian republik ini.
KERANGKA BERPIKIR PENGEMBANGAN ATLET
Pahlawan memang dahulu hanya di anggap sebagai yang membela indonesia dari penjajah. Namun saat ini pun pahlawan dapat dianggap sebagai yang membela indonesia dalam cabang cabang olahraga atau yang di sebut sebagai atlet. Mampu mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa dalam meraih mendali merupakan cita cita semua atlet. Namun untuk mempersembahkan itu semua tentu butuh usaha kerja keras dan doa yang kuat. Para atlet haruslah di bimbing dengan cara cara khusus.
Penanganan pada atlet sangatlah di perlukan baik yang cedera maupun tidak,pengembangan atlet muda pun sangan di perlukan untuk regenerasi. Semakin bimbingan dari kecil akan semakin matang atlet itu dalam menghadapi setiap kompetisi tentu dengan dukungan pemerintah dan organisasi yang mengelolanya jangan sampai ada permainan di balik permainan karna itu hanya akan membuat nama indonesia semakin buruk seakan mematahkan sayap sayap indah sang garuda yang ingin terbang tinggi,.marilah kita semua bekerja keras dalam membantu rekan-rekan kita yang membela nama baik sang garuda dengan dukungan moril materil maupun organisasi yang baik yang terkelola dengan rapi sehingga dapat menghasilkan atlet-atlet kelas dunia.
TANAH KAYA NAN MISKIN
Indonesia,indonesia,indonesia memang sangatlah tanah yang mulia,hamparan barang yang dibutuhkan manusia ada di indonesia baik makanan,minuman,ataupun benda tersier yang banyak di produksi oleh luar yang di jadikan sebagai pendapatan devisa negara mereka. Lantas apabila begitu apakah rakyat indonesia kaya? Jawabannya adalah tidak ,banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan bahkan para nelayan pun tak bisa memakan ikan yang mereka tangkap,mereka lebih memilih menjualnya daripada di konsumsi oleh badan mereka yang kurang akan asupan gizi protein,padahal negeri ini kaya padahal laut negeri ini hidup berjuta ikan yang siap memberi asupan protein untuk anak anak mereka.
Berjuta hamparan tanah pun yang seolah kata coes plus ialah batang batu dan air pun jadi tanaman sangatlah mungkin terjadi di tanah kaya indonesia. Seakan magic yang siap dipamerkan ke negeri orang. Namun di balik itu semua malahan banyak petani yang susah untuk makan, mereka terhalang oleh tanah yang di kuasai oleh asing dari hutang hutang bangsa ini. akibat dari banyaknya kerusuhan,korupsi,dan pemanfaatan oleh segelintir orang yang ingin menguasai republik ini. Sudah seharusnya indonesia kita ambil alih dari tangan tangan penguasa yang mengatas namakan rakyat namun berkelakuan busuk seperti bau bunga bangkai yang tampak indah nan busuk. Jangan sampai tanah kaya ini hanya jadi keuntungan segelintir orang yqng seharusnya memperbaiki moral,tanggung jawab,dan kelakuan.
Senin, 26 Desember 2016
SAHABAT ATAU KEKASIH
Kita sering kali dibuat pusing dengan pilihan 2 ini yah, sahabat atau ke kasih memang keduanya sangatlah penting namun biasanya timbul pertanyaan mana yang terpenting dahulu sahabat atau kekasih?
Jika melihat dari sudut pandang siapa yang selalu ada memang dapat dibilang sahabat unggul 1 poin namun tidak bisa langsung disimpulkan bahwa sahabat adalah yang terpenting cinta atau kekasih pun penting dimana mereka yang mengisi hari-hari kita mereka pun yang dapat berkorban lebih dari sahabat , cinta memang terkadang sangatlah berarti dimana sudah hal manusiawi bila manusia memiliki cinta ,percayalah pada hati kalian untuk menentukan mana yang terpenting namun disini saya sebagai penulis lebih memihak kepada cinta karna tak dapat dipungkiri jika manusia nanti menikah yang akan selalu menemani hari-harinya adalah cintanya hingga akhir hayatnya selalu bersama,hanya segilintir orang yang tinggal bersama dengan sahabatnya jadi jagalah cinta dan sahabatmu secara beriringan dan konsisten.
HARGAILAH SEMUA MILIKMU
Manusia merupakan makhluk yang penuh dengan nafsu. Banyak sekali hal-hal yang mereka inginkan di dunia ini. Hasrat untuk mendapatkan semua yang mereka inginkan terkadang membuat mereka lupa apa yang telah mereka miliki.
LUPA atau NAFSU?
Kedua kata tersebut merupakan hal yang beda tipis. Manusia yang tidak menghargai apa yang dimilikinya saat ini membuat mereka lupa bahwa apa yang telah mereka miliki merupakan sesuatu yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Manusia hanya bisa mengeluh dan bahkan hanya memikirkan keserakahannya saja. Ingin inilah, ingin itulah. Semua hasratnya ingin selalu terpenuhi. Manusia hanya akan menyadari apa yang mereka miliki tersebut merupakan hal yang sangat berarti hanya setelah mereka telah kehilangan hal tersebut. Ketika mereka disibukkan dengan memikirkan hasratnya, saat itu pula apa yang mereka miliki tidak sepenuhnya bisa mereka nikmati. Padahal, apa yang kita miliki mungkin di inginkan oleh orang lain.
Sebagai manusia seharusnya kita mensyukuri apa yang telah kita miliki. Tidak semestinya kita sibuk menuntut banyak hal. Hargai dan syukuri apa yang kita miliki akan menjadikan kita sebagai manusia yang menikmati apa yang kita miliki.
EKONOMI KERAKYATAN KEPADA MASYARAKAT
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasi pada kekuatan ekonomi yang berasal dari rakyat, dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi / usaha yang di lakukan oleh rakyat kebanyakan tentu jika menurut pengertian itu ekonomi kerakyatan sangatlah bertujuan kepada rakyat ,mengedepankan masyarakat sesuai dengan apa yang di gembar gemborkan saat ini sebagai salah satu tujuan negara.
Namun jika dilihat saat ini,hari ini sudahkan ekonomi kerakyatan itu tepat sasaran? Jika diteliti lebih lanjut memang kebanyakan pemerintahan saat ini lebih mengedepankan ekonomi kerakyatan sebagai ujung tanduk negara,namun tidak dipungkiri beberapa kebijakan malah tidak berpihak kepada rakyat . Tentu ekonomi kerakyatan tidak hanya maju dengan peran pemerintah saja, namun dari masyarakat masyarakatnya pula. Yaitu masyarakat yang cerdas yang mampu membangun UKM yang bertaraf internasional,dengan adanya peran pemerintah disetiap UKM tentu apa yang bangsa ini tidak punya dapat terpenuhi semua.
DEMOKRASI DAN POLITIK INDONESIA
Akhir akhir ini banyak isu politik yang beredar karna sebentar lagi memasuki masa pilkada serentak. Masyarakat dituntut untuk dapat memilih sesuai dengan hati nurani dengan syarat syarat yang ada pada UUD 1945 RI yang sudah di jelaskan bahwa bangsa indonesia menganut sistem demokrasi, kedudukan rakyat dianggap sangatlah penting sebagai pemegang kekuasaan tertinggi,dengan demikian anggapan bahwa negara adalah milik rakyat dapat diterima.lalu siapa yang mengatur negara tentu tidak dapat semua warga mengatur lalu dipilihlah sesuai demokrasi rakyat yang memilih. Namun ajang ini dibuat sebagai tolak tarik kepentingan yang di namakan politik yang berarti cara bagaimana memperoleh keluasaanyang di mandatkan rakyat.
Politik pun erat dengan partai politik yang berperan sentar swbagai organisasi penggalang masa untuk memilih kekuasaan tertinggi . Kekuasaan memanglah penting namun keutuhan negara lebih penting dari segalanya jangan sampai negara hancur karna politik yang dianggap sebagai semangat demokrasi dicederai oleh kehausan akan kekuasaan yang mengakibatkan saling jegal persaingan tidak sehat yang mampu melukai jiwa NKRI.
BANTEN SEBAGAI SUATU PROVINSI BARU DAN PENDIDIKAN YANG KURANG MANUSIAWI
Banten,taukah anda mengenai banten? Banten merupakan suatu provinsi yang dapat terbilang baru di iIndonesia yang terbentuk dan di akui pada tahun 2000 yang terdapat di paling barat pulau jawa dengan pusat ibu kota yaitu serang. Banten mempunyai luas 9160 km2 dengan pemekaran pada tahun 2000 dari provinsi Jawa barat dengan memiliki banyak sejarah yang berasal dari Banten seperti datangnya belanda pertama kali yang menjadi pelabuhan besar hingga kesultanan yang terkenal menentang belanda mati-matian. Namun dengan gambaran sejarah yang sangat banyak tidak membuat masyarakat menjadi maju bahkan semakin terpuruk dengan kemiskinan. Sungguh ironi dengan letaknya yang dekat dengan ibu kota Jakarta banten sangatlah tidak manusiawi
Lalu bagaimana dengan pendidikannya? Sangatlah ironi masih banyak masyarakat yang tidak bisa menikmati bangku pendidikan atau harus menempuh berpuluh kilometer dengan rute yang sangat mengerikan melewati sungai dengan jembatan yang rusak atau hutan-hutan yang rimbun. Tentu dengan kondisi kelelahan siswa siswi dapat berbuat apa? mikir pun tak bisa karna kelelahan belum lagi dengan tenaga pendidik yang jumlahnya masih kurang .
TAKUT PENEGAK ATAU TAAT HUKUM
Indonesia sebagai negara hukum yang tertera pada UUD ’45 yang berarti semua harus berlandaskan pada hukum. Tentu disini hukum yang adil dan bijaksana. Lalu jika kita sangkut pautkan dengan masyarakat saat ini dimana dapat kita lihat bahwa masyarakat masih taat atau mengambil landasan hukum hanya karena takut pada penegak hukum bukan takut pada hukum.
Jika masyarakat sadar akan hadirnya hukum tentu bukan menjadi sebuah hal yang tabu. Sehingga walau tanpa penegak pun semua akan tahu batasnya. Namun tidak begitu dengan bangsa kita, masyarakat hanyalah takut ketika bertemu dan berhadapan dengan polisi, tetapi dibelakang mereka akan melanggar hukum juga.
Tentu bukan inilah alasan kita agar menjadi negara hukum, kesadaran akan hukum harus tertanam dalam diri, jiwa , maupun raga, supaya jika pun tidak ada penegak kita sadar bahwa apa yang kita lakukan itu salah. Hukum dibuat untuk menjaga kita dari hal-hal yang tidak diinginkan.
POLUSI DAN GLOBALISASI DALAM KONTEKS NKRI
Polusi dan globalisasi saat ini menunjukkan kata bahaya di setiap negara. Polusi dan globalisasi menyebar dimana-mana. Polusi sangatlah erat dengan udara dan pencemaran lingkungan yang berakibat buruk disetiap negara termasuk Indonesia. Tidak dipungkiri, cuaca di Indonesia saat ini sangatlah tidak bisa diprediksi, terkadang mendung terkadang panas, dan tiba-tiba hujan, itu adalah salah satu akibat dari polusi sangat berpengaruh bagi keadaan cuaca di Indonesia.
Sedangkan globalisasi memiliki arti keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia yang sangatlah mudah dimasuki oleh konten-konten yang dapat membelah semangat kesatuan dan kultur masyarakat. Tentu ini sangatlah merusak karakter anak bangsa kita, untuk itu jadilah anak bangsa yang cerdas yang bisa memilih dan memilah mana yang seharusnya digunakan dan diikuti dan mana yang tidak seharusnya.
POLITIKSISASI HUKUM
Hukum sebagai sarana aturan untuk menjaga ketertiban seringlah disalahgunakan oleh orang-orang yang berpolitik untuk menguntungkan dirinya sendiri maupun organisasi, seperti contohnya UU pemilu setiap tahun diganti. Kalau bukan mencari celah dalam lubang, apa lagi? Namun begitulah hukum sering sebagai alat kendaraan berpolitik. Sungguh cara inilah yang sangat dianggap mencederai semangat demokrasi.
Kita sebagai anggota masyarakat Indonesia wajiblah menjauhi itu semua agar tidak salah dalam memilih pemimpin nantinya, sehingga dapat membawa negara menuju negara yang maju.
Sungguh, sebaik-baiknya hukum adalah yang berguna untuk semua orang bukan hanya segelintir orang saja, kita sebagai negara demokrasi
PANCASILA SEBAGAI ACUAN KEHIDUPAN RAKYAT INDONESIA
Indonesia sebagai bangsa mempunyai landasan yang bernama pancasila. Dimana sesuai namanya, pancasila mempunyai arti 5 dasar. Dan ke 5 dasar tersebut diantaranya Ketuhanan yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan yang terakhir yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Rakyat sebagai bagian suatu negara sudah harus mempunyai acuan dalam bermasyarakat.
Memang pendiri bangsa kita sangatlah hebat, mereka membuat acuan bermasyarakat yang berdasarkan masyarakatnya itu sendiri dan budaya yang ada didalam masyarakat. Sehingga ke 5 dasar ini sangatlah berguna untuk menjadi sebuah acuan yang diterapkan didalam masyarakat.
Pancasila memang sudah berisi segalanya, disitu bahkan tidak ada kepentingan sepihak seperti agama , sehingga dapat terus menjaga NKRI jika tetap menjunjung tinggi sikap perilaku sesuai pancasila, dan sangat layak Pancasila dijadikan landasan bagi negara Indonesia yang mempunyai banyak sekali perbedaan.
INDONESIA SEBAGAI WUJUD NKRI
Indonesia adalah bangsa yang seharusnya maju. Tetapi kenapa masih ada kata seharusnya? Karena sampai saat ini Indonesia masih merupakan negara yang berkembang, yang masih mementingkan kepentingan seorang saja maupun kelompok. Sudah sepatutnya Indonesia menjadi negara maju, dalam wujud negara kesatuan yang tertanam dalam UUD ’45. Tentu jika dikatakan sebagai kesatuan dalam makna rakyat maupun pemerintahan, mereka harus meyatu dan selaras dengan kemajuan dunia global sehingga dapat mewujudkan negara Indonesia sebagai salah satu negara yang patut dipertimbangkan dalam segala aspek.
Keselarasan dalam segi peraturan, kebijakan pola pemerintahan sangat diandalkan sebagai negara kesatuan yang didalamnya terdapat berbagi macam suku bangsa atau ras yang dapat saling mengayomi, menyelaraskan dan menghormati agar tidak terjadinya perang antar ras. Kesatuan negara ini akan menimbulkan suatu hal yang dapat dibilang hebat sebagai suatu negara. Sesuai dengan pepatah “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”, tentu dari pepatah tersebut mengajak kita untuk bersatu memajukan Indonesia sebagai wujud NKRI yang diberikan oleh pendiri bangsa kita agar menjadi sebuah negara yang paling dibutuhkan oleh negara lain.
HUKUM DI INDONESIA SAAT INI
Apa itu hukum? Menurut saya hukum itu adalah aturan, aturan yang dibuat oleh orang-orang berwenang baik secara tertulis dan tidak tertulis, dan dibuat dengan tujuan supaya masyarakat tertib dan teratur. Di Indonesia saat ini hukum sudahlah sangat baik. Namun, moral penegak dan pembuatnya yang kurang baik sehingga hukum tersebut sering di salahgunakan. Tentu ini sebuah dekradasi moral yang menyebabkan kurangnya cengkraman hukum sehingga membuat seolah hukum dapat di permainkan dan di atur.
Jika ini terjadi terus menerus akan rusaknya hukum di indonesia ini seperti hukum akan tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Sebagai warga negara indonesia yang baik sudah sepantasnya menjaga hukum agar NKRI tetap utuh dari kehancuran. Masuknya arus globalisasi yang semakin cepat pun berpengaruh besar dalam hukum sehingga hukum dapat berubah dalam waktu singkat. Tentu pendidikan moral,hukum,dan agama akan sangat berpengaruh baik dalam kelanjutan sehingga masyarakat taat pada hukum karena kesadaran akan pentingnya perraturan itu jika di langgar akan buruk akibatnya
Minggu, 25 Desember 2016
PERBEDAAN
Manusia di ciptakan oleh penciptanya dengan berbagai macam perbedaan. Baik itu ras, budaya, agama, dan sebagainya. Dengan perbedaan yang sedemikian rupa menjadikan manusia hidup dengan saling ketergantungan dan saling melengkapi. Manusia hidup di lingkungan masyarakat. Di sana mereka melakukan banyak aktivitas didalam kesehariannya. Mulai dari bekerja, sekolah, bermain, dan masih banyak lagi. Keadaan tersebut tidak jauh dengan yang namanya interaksi antar sesama, baik itu interaksi antar individu maupun interaksi antar kelompok.
Ketika perbedaan didalam setiap diri manusia menjadikan kekhasan setiap individu, disitulah letak dimana kita harus saling menghargai perbedaan tersebut. Perbedaan merupakan hal yang lumrah di dunia ini, tergantung bagaimana dari diri kita sendiri baik individu maupun kelompok untuk menyatukan perbedaan tersebut.
Di Indonesia contohnya, Indonesia merupakan negara dengan banyak suku bangsa, ras, bahasa, dan agama. Tetapi negara Indonesia menyatukan perbedaan tersebut dengan berpegang teguh dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Sebuah perbedaan tidak menjadi sebuah alasan untuk kita menjadi terpecah belah, justru dengan perbedaan mengajarkan kita akan persatuan dan kesatuan.
AKIBAT MINAT YANG BERKURANG PADA SEKOLAH
Jika anak berminat pada kegiatan akademik maupun ekstrakurikuler yang berkaintan dengan sekolah maka anak akan senang meluangkan waktu pada kegiatan-kegiatan di sekolah. Disamping itu, hubungan sosial yang baik dengan guru maupun teman, menjadikan anak sebagai warga sekolah yang baik dan berusaha untuk menaati aturan sekolah. Oleh karena sikap yang menyenangkan ini anak disukai guru maupun temen-temannya.
Dilain pihak anak yang bosan pada sekolah, menilai kehadiran guru dan teman-teman sekelas, lama kelamaan akan memiliki sikap negatif terhadap sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut ada beberapa sikap yang biasa dijumpai berkaitan dengan kurangnya minat anak pada sekolah, yaitu sebagai berikut:
1. Fobia sekolah
Fobia sekolah adalah ketakutan yang luar biasa unyuk berada disekolah. Bentuk ketakutan ini irasional. Anak menghindar dari sekolah atau menolak pergi ke sekolah dengan alasan bermacam-macam. Misalnya, menghindari sekolah dengan alasan sakit.
2. Membolos
Membolos artinya tidak masuk sekolah tanpa sebab-sebab yang jelas dan tanpa izin dari orang tua atau guru di sekolah. Kegiatan membolos dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya di karenakan pengaruh dari teman kelompok sebaya atau anak merasa beban di sekolah terlaku berat karena terlalu banyak tugas.
3. Tinglah laku yang mengganggu
Jika anak bosan maka ia dapat menjadi anak yang bermasalah. Tidak jarang di kelas dan di sekolah ia membuat keonaran yang juga membuat pihak sekolah memanggilnya, bahkan orang tuanya.
4. underachiever
Anak yang bosan pada sekolah atau tidak berminat pada sekolah akan berprestasi dibawah atau tidak sesusi dengan tingkat kemampuan atau potensinya. Hal ini dikenal dengan sebutan underachiever. Anak-anak semacam ini sebetulnya pandai, tetapi karena ia tidak termotivasi untuk sekolah maka akan berprestasi yang tidak sesuai dengan potensinya.
Dengan mengetahui berbagai gejala dan masalah yang timbul sebagai akibat dari kebosanan yang terjadi pada siswa maka dipahami apa penyebab dari timbulnya masalah. Penyebab timbulnya masalah, dapat dikaitkan dengan kondisi-kondisi yang telah dijelaskan sebelumnya. Dari itu akan lebih mudah memberikan penanganan pertama agar masalah yang terjadi pada anak tidak bertambah buruk. Disini perlu kerja sama yang baik antara pihak orang tua dengan sekolah.
Sabtu, 24 Desember 2016
PERAN ORANG TUA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING SD
Peran orang tua dalam bimbingan dan konseling tidak dapat dilepaskan dari peranan guru dalam hal yang sama, mengingat peran dari kedua subjek tersebut bermuara pada tujuan yang sama, yaitu tercapainya perkembangan individu siswa secara optimal. Dengan kata lain, ada hubungan peran yang kuat diantara orang tua dan guru dalam bimbingan dan konseling di SD.
Peran yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua siswa dalam bimbingan dan konseling di SD meliputi berikut ini:
1. Mengadakan konsultasi dengan guru tentang anak.
2. Memberikan balikan kepada guru tentang anak.
3. Menjadi sumber belajar jika diperlukan.
4. Berbagi informasi tentang membimbing anak.
5. Mengetahui jadwal belajar anak.
6. Mengetahui kondisi sekolah dan lingkungan sekitar.
7. Berdialog dengan anak.
8. Memberi ganjaran atau balikan kepada anak.
9. Memberikan bantuan atau dukungan yang dibutuhkan oleh anak.
10. Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.
11. Berupaya memenuhi perlengkapan belajar.
12. Menerima dan menghargai individualitas anak.
13. Memperlakukan anak sesuai norma sosial.
Hal-hal perlu digarisbawahi oleh orang tua siswa didalam bekerja sama dengan seorang guru siswa, tidak bisa salah satu pihak bersikap mendominasi, merasa lebih baik atau lebih unggul.
PERAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
Bimbingan di sekolah dasar bukan merupakan suatu pelayanan spesial, melainkan merupakan bagian integral dari program pendidikan. Program bimbingan di sekolah dasar diarahkan pada pencapaian kecakapan siswa dalam melaksanakan seluruh tugas perkembangannya secara efektif. Bimbingan yang diberikan dikelas (rombongan belajar siswa) bukan kegiatan insidental melainkan merupakan suatu tanggung jawab pokok seorang guru. Bisa saja seorang guru tidak melakukan diagnosis atau terapi terhadap siswa tertentu, tetapi dalam kesehariannya di sekolah, dia harus mengidentifikasi kebutuhan siswa terhadap bimbingan dan memberi bantuan agar siswa dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangannya secara efektif. Implikasinya, program bimbingan di sekolah dasar tidak bisa hanya dilakukan oleh guru sendiri, melainkan harus merupakan kerja sama antara guru, orang tua, konselor dan personel sekolah lainnya.
Bimbingan bisa saja dilaksanakan dalam situasi informal, namun alangkah lebih baiknya jika layanan yang diberikan tetap direncanakan. Setiap guru kelas memiliki peranan kunci dalam bimbingan dan dia harus memiliki program bimbingan yang mencakup tujuan, aktivitas, metode dan penilaian keberhasilan pelaksanaan program.
Guru adalah penentu program bimbingan, dimana dia harus mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan siswa akan bimbingan serta menciptakan iklim sekolah yang kondusif sehingga memfasilitasi sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Oleh sebab itu, guru harus memelihara hubungan yang baik dengan para siswa dan bekerja sama dengan pihak lain untuk membantu tercapainya tugas perkembangan siswa. Inilah iklim yang harus diciptakan untuk pelaksanaan bimbingan di sekolah dasar. Tanpa tercipta iklim ini maka sulit sekali program bimbingan diimplementasikan.
PENTINGNYA BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR
Fungsi pendidikan sekolah dasar bukan hanya memberikan bekal kemampuan dasar akademik berupa kemampuan membaca, menulis dan berhitung, melainkan juga berfungsi menyiapkan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP). Oleh sebab itu, proses pendidikan di sekolah dasar mengimplikasikan perlunya perubahan orientasi dalam beberapa aspek sistemiknya, terutama berkenaan dengan substansi kemampuan yang harus dikembangkan, proses pembelajaran dan bimbingannya.
Agar memiliki kesiapan yang baik untuk dapat melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama maka anak sekolah dasar tidak hanya di bekali kemampuan baca, tulis, dan hitung melainkan juga harus disiapkan untuk memiliki kemampuan intelektual, kemampuan pribadi serta kemampuan sosial yang baik sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Pengembangan kemampuan intelektual siswa SD diperlukan karena tuntutan belajar di SLTP tidak hanya berkenaan dengan hafalan sejumlah pengetahuan dasar umum, melainkan kemampuan pemahaman prinsip-prinsip ilmiah serta kemampuan pemecahan masalah yang efektif dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah tersebut.
Pengembangan kemampuan pribadi bagi siswa SS diperlukan agar dia memiliki ketahanan pribadi dan kemampuan penyesuaian yang telat dalam mengahadapi tuntutan dan lingkungan belajar di SLTP. Pengembangan sosial bagi siswa SD diarahkan untuk dapat melakukan penyesuain sosial yang baik dalam berinteraksi dengan warga masyarakat yang demokratis dan beragam budaya.
Proses pembelajaran di SD harus berfungsi membantu siswa untuk dapat memahami kekuatan dirinya, memahami peluang-peluang dan tantangan lingkungan yang mungkin dia hadapi serta membantu siswa untuk dapat merencanakan masa depannya sebagai warga masyarakat yang mandiri dan produktif. Ini berarti siswa SD perlu dikembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang efektif.
Kemampuan sebagai pengambilan keputusan yang efektif bukan merupakan suatu peristiwa magis yang terjadi dalam waktu seketika, melainkan terjadi melalui suatu proses dan situasi interaksi yang dinamis serta harus sesuai dengan tingakat perkembangan siswa serta sistem nilai yang berlaku di masyarakat.
Pengembangan potensi siswa secara integrated sudah tentu tidak dapat diandalkan pada penyelenggaraan pengajaran semata yang cenderung berorientasi kemampuan kognitif taraf rendah, seperti pengetahuan dan ingatan melainkan kemampuan intelektual, pribadi dan sosial siswa SD, tentu diharapkan tidak dipisah-pisahkan dengan proses pembelajaran sehari-hari di sekolah.
OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Obesitas atau kegemukan adalah kelebihan lemak tubuh. Obesitas disebabkan oleh karena terlalu banyak makan, melebihi takaran dari yang seharusnya diperlukan oleh tubuh maka kelebihan tersebut disimpan sebagai lemak tubuh. Dalam beberapa kasus-kasus tertentu, obesitas disebabkan oleh metabolisme tubuh yang rendah sehingga tubuh hanya membutuhkan tenaga yang minimal untuk aktivitasnya. Dikatakan pula anak obesitas memiliki pola makan yang salah. Anak cenderung lebih responsif pada rangsangan eksternal yang berkaitan dengan makanan (dari baunya, cita rasa atau penampilannya), dan kurang responsif terhadap rasa lapar yang muncul secara internal yang biasanya terjadi pada anak normal lainnya. Perbedaan ini banyak terjadi pada anak usia SD dan ada juga yang berkembang pada usia lebih muda.
Selain itu anak makan lebih cepat dan kurang lama dalam mengunyah makanannya. Aktivitas menonton TV yang membuat anak cenderung pasif dari berbagai aktivitas fisik, juga dianggap merupakan salah satu penyebab dari obesitas.
Secara fisik anak yang menderita obesitas juga berisiko tinggi dalam masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, serta gangguan pernapasan yang umumnya muncul pada usia awal anak SD. Lama kelamaan akan berakibat sakit jantung, diabetes, kanker dan kematian di usia dini. Namun, masalah psikologis juga dapat terjadi pada anak-anak obesitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa bagi kebanyakan orang, penampilan yang menarik dan lebih bisa diterima adalah penampilan yang di tunjukkan dengan postur tubuh yang tinggi dan langsing. Di masa kecilnya, bayi maupun kanak-kanak yang gemuk cenderung disukai banyak orang. Namun, lama kelamaan hal ini berubah, mungkin sikap lingkungan seperti ini membuat anak usia SD yang menderita obesitas akan menunjukkan kurang memiliki rasa harga diri, mereka cenderung lebih murung dan mengalami masalah tingkah laku daripada teman-teman sebayanya. Keadaan ini membuat anak tidak merasa bahagia dan tidak jarang justru memakan sesuatu menjadi pelarian baginya.
Agar tidak terjadi masalah yang lebih serius pada anak-anak obesitas ini, selain memeriksakan diri ke dokter adalah perlunya perubahan hidup dalam lingkungan keluarga. Hal ini bisa dimengerti karena adanya anggapan bahwa kesulitan menangani anak obesitas adalah dikarenakan gangguan yang terjadi dalam keluarga, seperti pola makan yang salah. Oleh karena itu, baik orang tua maupun anak harus memperbaiki pola makan, banyak berolahraga setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu, dan saling mendukung jika salah satu dari anggota keluarga telah mengalami kemajuan.
HAKIKAT BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
Latar belakang perlunya bimbingan dan konseling di sekolah karena adanya (1) kesadaran tentang perbedaan individual, (2) kesadaran akan perlunya sistem pengajaran dan pelayanan kependidikan yang berpusat pada kebutuhan dan karakteristik anak, (3) kesadaran akan perlunya penerapan konsep demokrasi dalam pendidikan, (4) kesadaran akan permasalahan individu dalam kehidupan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang dan (5) kesadaran akan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan yang modern.
Bimbingan merupakan bagian integral dari upaya pendidikan, oleh sebab itu bimbingan juga merupakan bagian dari tugas guru sebagai pendidik yang tidak dipisah-pisahkan dengan tugas mengajar dan tugas administrasi. Bimbingan sendiri merupakan proses membantu individu siswa untuk dapat memahami diri, mengenal lingkungan an merencanakan masa depannya sehingga diharapkan dapat mencapai perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat yang demokratis.
Didalam bimbingan sendiri memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bimbingan adalah membantu perkembangan siswa secara optimal, sedangkan tujuan khususnya bergantung kebutuhan dan karakteristik perkembangan siswa atau tahap perkembangan siswa.
Hakikat bimbingan di sekolah dasar diantaranya sebagai berikut:
- Bimbingan disekolah dasar merupakan suatu proses bantuan yang kontinu.
- Bimbingan di sekolah dasar merupakan proses membantu individu.
- Bimbingan disekolah dasar diberikan atas dasar pemahaman tentang kebutuhan, masalah dan karakteristik individual anak.
- Bimbingan di sekolah dasar bukan monopoli kegiatan suatu profesi.
- Bimbingan disekolah dasar adalah untuk semua siswa.
- Fungsi bimbingan di sekolah dasar bukan hanya supaya siswa dapat memecahkan masalah atau kesulitan yang dihadapinya, tetapi juga supaya siswa dapat terhindar dari masalah yang mengganggu proses perkembangannya serta dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya secara optimal.
- Bimbingan disekolah dasar merupakan bagian integral dari keseluruhan upaya pendidikan.
- Bimbingan disekolah dasar menggunakan pendekatan pribadi.
- Bimbingan disekolah dasar meliputi 3 bidang masalah siswa, yaitu bimbingan belajar, bimbingan sosial-pribadi, dan bimbingan karier.
- Evaluasi keberhasilan bimbingan dan konseling di sekolah dasar merupakan bagian dari kegiatan program bimbingan.
- Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dasar memerlukan sumber daya yang memadai.
PRINSIP BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR
Tiedeman, Dinkmeyer dan Dreikurs dalam Stone (1983), memandang bahwa program bimbingan di sekolah dasar perlu di arahkan pada pengembangan kognitif dan efektif sekaligus. Konsep mereka itu diarahkan pada pengembangan kekuatan ego, bukan hanya pada upaya memperbaiki tingkah laku yang salah saja. Program bimbingan didasarkan atas prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut:
1. Bimbingan untuk semua. Setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan layanan bimbingan dari gurunya; fokus bimbingan bukan kepada siswa tertentu melainkan pada siswa yang normal bahkan yang brillian sekalipun.
2. Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru kelas. Jika ada konselor maka tugasnya adalah memberikan layanan konseling dan konsultasi kepada siswa, guru, dan orang tua siswa. Bimbingan diberikan kepada siswa secara langsung dan tidak langsung.
3. Bimbingan diarahkan untuk membantu siswa mengetahui, memahami, menerima dirinya sendiri baik secara kognitif maupun secara efektif. Maksudnya bahwa bimbingan diarahkan untuk mengembangkan kompetensi pribadi yang kuat, dan untuk berhubungan secara efektif dengan kegiatan dan tugas hidup sosialnya. Tekanan program bimbingan bukan pada aspek remediasi (penyembuhan siswa yang bermasalah) melainkan pada pengembangan aspek-aspek positif yang dimiliki oleh tiap siswa.
4. Bimbingan dapat diberikan secara informal dan insidental namun alangkah lebih baiknya jika dilaksanakan secara terencana dan terprogram. Program bimbingan memberikan pengalaman yang runtut dan berkelanjutan untuk membantu siswa mencapai tugas perkembangan baik secara intelektual maupun aspek emosional. Kurikulum memberikan pengalaman kepada siswa yang memungkinkan para guru dapat mengintegrasikan prosedur bimbingan dengan materi pelajaran. Fungsi bimbingan dari guru atau konselor adalah membantu siswa untuk mencapai kurikulum secara sukses. Oleh karena itu, para guru membutuhkan keterampilan-keterampilan bimbingan untuk membuat kurikulum menjadi pengalaman yang bermakna bagi setiap siswa.
5. Bimbingan disekolah dasar menempatkan tekanan pada pencapaian tujuan dan kebermakanaan pengalaman belajar. Tujuan yang ditetapkan oleh guru dan yang diharapkan oleh siswa harus sesuai. Perencanaan guru dan penilaian siswa adalah prosedur dasar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
6. Bimbingan difokuskan pada aset. Artinya upaya guru dalam membantu siswa harus bertitik tolak dari potensi siswa, dan melakukan apa yang terbaik untuk siswa. Tindakan guru merupakan proses-proses yang membuat siswa melakukan sesuatu sesuai dengan kekuatan potensi yang dimilikinya.
7. Bimbingan mengakui bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi yang berarti guru harus lebih banyak melihat anak dari sisi positif daripada sisi negatifnya.
8. Program bimbingan akan dapat terlaksana sangat efektif jika diupayakan melalui kerja sama yang baik antar guru, siswa, orang tua siswa, tenaga administratif dan sumber-sumber daya yang ada di masyarakat sekitar.
TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR
Semua siswa memiliki kebutuhan untuk mengembangkan pemahaman diri, serta pemahaman dan apresiasi terhadap individu yang hidup didunia ini. Didalam suatu masyarakat yang majemuk individu harus memperoleh informasi dan memberi respons yang tepat.
Bimbingan perkembangan didasarkan atas suatu premis bahwa suatu penghargaan yang positif terhadap martabat manusia merupakan suatu hal yang esensial dalam masyarakat yang saling bergantung, seperti sekarang ini. Agar mencapai tujuan-tujuan ini, setiap orang yang terlihat didalam program bimbingan dan konseling disekolah dasar harus berupaya mencapai tujuan berikut ini, yaitu semua siswa dapat:
1. Mengalami perasaan positif dari interaksi dengan teman sebayanya, guru, orang tua dan orang dewasa lainnya.
2. Memperoleh makna pribadi dari aktivitas belajarnya.
3. Mengembangkan dan memelihara perasaan positif terhadap dirinya, terhadap kekhasan nilai yang dimilikinya serta dapat memahami dan menghubungkan dengan perasaannya.
4. Menyadari akan pentingnya nilai yang dimiliki dan mengembangkan nilai-nilai yang konsisten dengan kebutuhan hidup dalam masyarakat yang majemuk.
5. Mengembangkan dan memperkaya keterampilan studi untuk memaksimumkan kecakapan yang dimilikinya.
6. Belajar tentang berbagai keterampilan yang diperlukan untuk hidup lebih baik dalam perkembangan yang wajar dan dalam memecahkan masalah-masalah yang mungkin dihadapinya.
7. Mengembangkan keterampilan-keterampilan penyusunan tujuan, perencanaan dan pemecahan masalah.
8. Mengembangkan sikap-sikap positif terhadap kehidupan.
9. Menunjukkan tanggung jawab terhadap tingkah lakunya.
10. Bekerja dengan orang tua dalam berbagai program yang terencana untuk membantu anak mengembangkan sikap dan keterampilan yang dapat memperkaya kemampuan akademik dan kemampuan sosial anaknya.
11. Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkaya aktivitas belajar anak.
Kesimpulan dari tujuan-tujuan tersebut adalah memberi kemudahan belajar pada siswa SD. Asumsinya bahwa misi dasar dan tujuan utama pendidikan sekolah adalah membelajarkan siswa. Oleh sebab itu jika bimbingan dan konseling merupakan bagian dari proses pendidikan maka seluruh aktivitas bimbingan harus diarahkan pada pembelajaran siswa. Para siswa harus belajar dengan perasaan yang kompeten dan percaya pada kemampuan dirinya sebagai pelajar; para siswa tumbuh pada iklim yang membelajarkan mereka tentang dirinya dan tentang lingkungan sekitarnya sehingga mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk menjadi orang dewasa yang sehat dan kompeten.
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakulrikuler diselenggarakan agar anak dapat lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Untuk itu maka kegiatan ekstrakurikuler lebih diarahkan untuk memantapkan pembentukan kepribadian anak melalui kegiatan, seperti pramuka, usaha kesehatan sekolah yang biasa dikenal dengan UKS, olahraga, palang merah, kesenian, keterampilan dan kegiatan lainnya yang juga diselenggarakan untuk menggunakan waktu diluar jam pelajaran sekolah. Umumnya di sekolah yang melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ini, tidak mewajibkan siswanya untuk mengikuti kegiatan. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler oleh anak lebih bersifat sukarela, sesuai dengan apa yabg diminati oleh anak. Itulah sebabnya ada anak yang hanya memilih kegiatan olahraga saja, tetapi anak lain memilih kegiatan olahraga dan pramuka.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler disekolah memungkinkan anak memperoleh pendidikan yang tepat. Namun, dalam kenyataannya tidak semua sekolah dapat menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler pada para siswanya. Hal ini karena kegiatan ekstrakurikuler memerlukan fasilitas dan dukungan dana yang memadai.
PENDEKATAN EXPERIENTAL LEARNING
Experiental learning yaitu belajar melalui penghayatan langsung atas pengalaman yang dialami. Walter dan Marks (Wisnubrata, 1990) mengungkapkan bahwa experiental learning merupakan suatu urutan peristiwa satu atau lebih tujuan belajar yang ditetapkan, yang mensyaratkan keterlibatan siswa secara aktif pada salah satu hal yang dipelajari dalam urutan itu. Pelajaran disajikan, diilustrasikan, disoroti, dan didukung melalui keterlibatan siswa. Prinsip utama experiental learning ini adalah seseorang belajar paling baik apabila ia melakukannya.
Dengan demikian, mengandung arti bahwa ciri experiental learning adalah sebagai berikut:
Pertama, keterlibatan siswa dimana mereka aktif melakukan sesuatu. Keterlibatan ini mengakibatkan perubahan sikap dan pengembangan keterampilannya. Sampai batas tertentu siswa memiliki kebutuhan untuk menguasai lingkungannya dan dapat memuaskan kebutuhannya itu apabila secara langsung terlibat dalam belajar. Belajar secara aktif dapat memotivasi dan memperkuat reinforce diri.
Kedua, terjadi relevansi terhadap topik pada experiental learning: oleh karena informasi informasi dikaitkan dengan tingkah laku maka penerapan praktis dapat dipertimbangkan. Insight juga diperoleh dari pertukaran pengalaman antar pribadi yang terlibat dalam pembicaraan suatu topik karena hubungan-hubungan yabg terjadi memang merupakan komponen utama dalam kehidupan tiap siswa.
Ketiga, tanggung jawab siswa dalam experiental learning ditingkatkan. Siswa harus memilih (menentukan) seberapa besar energi yang dicurahkan dan bagaimana melakukan respons dalam kegiatan dengan pilihan-pilihan kegiatan itu. Respons ini, kemudian dikaitkan secara langsung dengan pilihan-pilihannya tadi. Jika menginginkan hasil yang berbeda, maka harus bertingkah laku secara berbeda pula agar hasil yang diinginkan tercapai. Tanggung jawab untuk mengambil peluang semacam itu benar-benar berada ditangan siswa sendiri. Apabila mereka ikut menentukan tujuan belajarnya maka komitmennya akan tinggi dan rasa tanggung jawab untuk berhasil akan meningkat.
Keempat. Penggunaan experiental learning bersifat luwes, baik settingnya, siswanya, maupun tipe pengalaman belajarnya (termasuk tujuannya).
IMPLIKASI TEORI BELAJAR KONSEP DALAM PEMBELAJARAN
Terdapat 2 langkah dalam pembelajaran yang berbasis teori belajar konsep, yaitu (1) penemuan konsep-konsep yang diajarkan, dan (2) perencanaan pelajaran yang mencakup penentuan tingkat pencapaian konsep dan analisis konsep.
1. Penentuan konsep-konsep yang akan diajarkan
Sedikitnya ada 2 hal yang harus dipertimbangkan ketika kita akan memberikan pembelajaran konsep. Pertama, perkembangan kognitif atau usia peserta didik yang kerap kali membuat biasnya pembelajaran konsep. Persoalannya konsep-konsep yang diajarkan harus sesuai dengan perkembangan kognitif atau usia peserta didik atau tergantung pada pencapaian konsep mana yang akan diajarkan kepada peserta didik. Jika materi tersebut secara potensial hanya menuntut kemampuan pencapaian konsep-konsep konkret mungkin peserta didik yang usia belia pun bisa mengikutinya. Tetapi jika materi pembelajaran itu secara potensial hanya menuntut pencapaian konsep-konsep formal maka jelas bahwa peserta didik yang harus mengikutinya ialah mereka yang telah masuk pada taraf perkembangan kognitif operasional formal menurut piaget. Sampai disini, jelaslah bahwa seorang guru yang akan memberikan pembelajaran konsep harus memahami betul tahap perkembangan kognitif peserta didik.
Kedua, tingkat pencapaian konsep yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dirumuskan. Apakah konsep yang diharapkan yang dicapai itu pada tingkat konkret, tingkat klasifikasi atau tingkat formal? Hal.ini harus betul-betul dipertimbangkan sebab akan terkait dengan sampai sejauh mana penganalisisannya. Tetapi kebanyakan guru lebih menekankan pada konsep-konsep yang bersifat emergency bagi peserta didiknya.
Namun demikian, guru harus tetap memperhatikan dimensi perkembangan kohnitif dan tujuan pencapaian konsep-konsep yang akan diajarkan. Tentu saja seorang guru harus tetap berpedoman kepada kurikulum yang berlaku sehingga lebih menambah orientasi tujuan pendidikan kita.
2. Perencanaan pembelajaran konsep
Jika seorang guru sudah memilih konsep-konsep yang akan diajarkan maka selanjutnya guru perlu menentukan strategi-strategi pembelajarannya. Ada 2 langkah yabg perlu dilaksanakan dalam rencana pembelajaran konsep, yaitu:
a. Penentuan tingkat pencapaian konsep
Penentuan tingkat pencapaian konsep perlu didasarkan pada tuntutan kurikulum, perkembangan peserta didik, dan tingkat kepentingan konsep.
b. Analisis konsep
Analisis konsep mencakup nama, atribut-atribut kriteria dan variabel, definisi, contoh-contoh dan mencontoh dan hubungan konsep dengan konsep-konsep lain.
Kamis, 22 Desember 2016
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTRUKTIVISME
Pada pendekatan kontruktivisme, individu membentuk sendiri pengetahuan yang dipelajarinya. Menurut Von Glaserfeld, pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang yang sudah mempunyai pengetahuan (dalam hal ini adalah guru) kepada pikiran orang yang belum memiliki pengetahuan itu (siswa). Siswalah yang mengiterpretasikan serta mengontruksikan pemindahan pengetahuan tersebut berdasarkan pengalaman yang mereka miliki masing-masing. Kontruktivisme dibedakan atas 3 level yaitu kontruktivisme radikal, realisme hipotesis. Dan konruktivisme yang biasa (jika dikaitkan dengan hubungan antara pengetahuan dan kenyataan). Selain itu, pandangan kontruktivisme juga mengehendaki guru untuk menerapkan pendekatan mengajar yang berpusat pada siswa.
Berikut beberapa hal yang diperlukan untuk menyokong pendekatan berorientasi pada anak/siswa:
1. Orientasi belajar tidak hanya untuk pencapaian prestasi akademik.
2. Topik-topik yang dipelajari dapat berdasarkan pengalaman anak yang relevan.
3. Metode belajar harus berorientasi pada anak dengan sifat yang menyenangkan.
4. Kesempatan anak untuk bermain dan bekerja sama dengan orang lain mendapat prioritas.
5. Bahan pembelajaran dapat diambil dari bahan yang konkret.
6. Penilaian tidak hanya terbatas pada aspek kognitif semata.
7. Keenam hal tersebut membawa implikasi bagi guru yang harus menampilkan diri sebagai guru dalam proses pembelajaran, dan bukan hanya sekedar mentranformasikan pengetahuan kepada siswa.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN HOLISTIK
Dalam pendekatan holistik atau terpadu, suatu objek akan terlihat maknanya apabila diamati secara menyeluruh, bukan terpisah-pisah. Pendekatan ini merupakan aplikasi teori dari psikologi Gestalt. Dalam pendekatan pembelajaran, aplikasi teori Gestalt dapat dilihat, sebagai berikut.
1. Pengalaman memahami
2. Pembelajaran yang bermakna
3. Perilaku bertujuan
4. Prinsip ruang hidup
5. Transfer dalam pembelajaran
Selanjutnya untuk dapat memperlihatkan proses belajar sebagai proses yang terpadu, terapat 9 hal yang perlu diperhatikan.
1. Pembelajaran berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individu seutuhnya.
2. Pembelajaran merupakan aktivitas belajar siswa untuk memperoleh pengalaman yang menempatkan siswa sebagai pusat.
3. Pembelajaran diarahkan untuk memberikan ruang gerak siswa secara aktif dan intensif.
4. Pembelajaran harus menjamin setiap siswa pada posisi yang baik dalam suasana kebersamaan untuk menyelesaikan proses yang dihadapi.
5. Pembelajaran sebagai proses terpadu mendorong siswa untuk terus menerus belajar.
6. Belajar secara terpadu memberikan kemungkinan yang luas agar siswa belajar dengan irama dan gayanya masing-masing, tentunya dengan standar-standar yang ditetapkan sendiri-sendiri.
7. Pembelajaran secara terpadu dapat berfungsi dan berperan secara efektif yang menciptakan lingkungan belajar yang melihat berbagai aspek.
8. Pembelajaran terpadu memungkinkan agar pembelajaran bidang study tidak harus secara terpisah.
9. Pembelajaran terpadu memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan keluarga.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG GURU
Proses pembelajaran tidak hanya terbatas dilaksanakan dalam ruangan saja, melainkan dapat dilaksanakan disembarang tempat dengan cara membaca buku, informasi melalui film, surat kabar, televisi, internet tergantung kepada organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan untuk membelajarkan siswa.
Diakui, dengan semakin meluas dan cepatnya arus informasi di era global, makin memudahkan para siswa mengakses berbagai informasi yang pada gilirannya dapat mempermudah terjadinya proses belajar. Kendati demikian, hal tersebut tidak otomatis menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar. Untuk itu, peran guru dan upaya bagaimana membelajarkan siswa tetap dianggap penting.
Dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar yang pada umumnya menganut sistem guru kelas, setiap guru mengajarkan semua bidang study, kecuali agama dan olahraga pada kelas binaannya. Jumlah siswa dalam kelas tersebut rata-rata berjumlah 40 orang bahkan lebih dengan karakteristik yang beragam. Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya keterampilan mengorganisasi siswa agar mereka dapat belajar. Guru juga menghadapi bahan pengetahuan yang berasal dari buku teks, dari kehidupan, sumber informasi atau kenyataan disekitar sekolah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keterampilan yang perlu dimiliki guru untuk mengolah informasi. Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan keterampilan siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut dikembangkan bersama dengan perolehan pengalaman belajar sesuatu. Perolehan pengalam-pengalaman tersebut merupakan suatu proses yang berlaku secara deduktif, induktif atau proses yang lain. Dengan menghadapi sejumlah siswa, berbagai informasi yang terkandung dalam bahan ajar, peningkatan kemampuan siswa, dan proses perolehan pengalaman maka setiap guru memerlukan pengetahuan tentang pendekatan pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran pada hakikatnya merupakan kerangka acuan yang dianut seorang guru dalam praktik pembelajaran yang dilakukan melalui pengorganisasian siswa dan pengolahan informasi untuk mencapai sasaran belajar berupa peningkatan kemampuan kognitif, efektif dan psikomotor serta kepribadian siswa secara keseluruhan.
IMPLIKASI TEORI KOGNITIF DALAM PENDIDIKAN
Dari aliran psikologi kognitif, teori piaget tampak lebih banyak digunakan dalam praktik pendidikan atau proses pembelajaran meskipun teori ini bukanlah teori mengajar. Menurut piaget adalah benar bahwa belajar tidak harus berpusat pada guru/tenaga kependidikan, tetapi anak harus lebih aktif. Oleh karenanya, peserta didik harus dibimbing agar aktif menemukan sesuatu yang dipelajarinya. Konsekuensinya materi yang dipelajari harus menarik minat belajar peserta didik dan menantang sehingga mereka asyik dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Kesadaran anak akan keterlibatannya dalam proses pembelajaran perlu diarahkan guru/tenaga kependidikan. Oleh karena itu guru/pendidik harus terlibat bersama-sama peserta didik dalam proses belajar itu. Misalnya, pada saat mengadakan diskusi, guru/pendidik harus aktif memperhatikan, meluruskan dan bahkan menyanggah apabila dipandang perlu.
Teori piaget juga mengisyaratkan bahwa kemampuan berpikir anak dengan orang dewasa itu berbeda. Implikasinya berarti bahwa urutan bahan pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian utama. Anak akan sulit memahami bahan pelajaran jika urutan bahan pelajaran itu loncat-loncat. Bagi anak SD pengoperasian suatu penjumlahan harus menggunakan benda-vendabendaa terutama dikelas-kelas awal karena tahap perkembangan berpikir mereka baru mencapai tahap operasi konkret.
IMPLIKASI TEORI HUMANISME DALAM PENDIDIKAN
Pandangan kalangan humanisme tentang proses belajar mengimplikasikan perlunya penataan peran guru/tenaga kependidikan dan prioritas pendidikan. Menurut pandangan ini guru/tenaga kependidikan berperan sebagai fasilitator daripada sebagai pengajar belaka. Guru/tenaga kependidikan sebaiknya bukan lagi sebagai pusat proses pembelajaran, tetapi yang terpenting adalah memfasilitasi tumbuhnya motivasi belajar secara intrinsik pada diri peserta didik. Kebutuhan peserta didik harus menjadi bahan pertimbangan materi pembelajaran yang bukan disampaikan.
Proses pembelajaran diarahkan pada perkembangan kognitif, efektif maupun psikomotorik peserta didik daripada penekanan pada aspek isi dan informasi yang dipelajari. Peserta didik harus diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk melakukan eksplorasi dan mengembangkan kesadaran identitas dirinya. Tujuan belajar dirumuskan bersama peserta didik dan guru/pendidik.
Guru/pendidik berperan sebagai fasilitator, bukan berarti ia harus pasif, akan tetapi justru guru/pendidik harus berperan aktif dalam suatu proses pembelajaran. Peran aktif guru tersebut diantaranya menyangkut dalam hal-hal berikut ini:
- Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif dan sikap positiif terhadap pembelajaran.
- Membantu peserta didik mengklasifikasikan tujuan belajar dengan cara memberikan kesempatan kepada peserta didik secara bebas menyatakan apa yang ingin mereka pelajari.
- Membantu peserta didik mengembangkan dorongan dengan tujuannya sebagai kekuatan pembelajaran.
- Menyediakan sumber-sumber belajar.
Belajar bermakna akan terjadi jika relevan dengan kebutuhan peserta didik, disertai motivasi intrinsik dan kurikulum yang tidak kaku.
MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
Saat ini begitu banyak siswa yang tampaknya yang kurang termotivasi untuk sekolah. Hal ini memang lebih banyak dijumpai pada siswa remaja. Namun, agar penyakit ini tidak menular ke siswa SD maka diperlukan usaha yang maksimal untuk menciptakan lingkungan belajar yang dapat memotivasi siswanya.
Pada dasarnya terdapat dua macam motivasi yang dapat menentukan keberhasilan seseorang, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Diantara keduanya motivasi intrinsik merupakan motivasi yang terpenting dalam diri seseorang, dan motivasi inilah yang diharapkan lebih ditingkatkan dalam diri individu. Hal ini dapat dimengerti karena motivasi intrinsik merupakan sumber yang kuat dan positif dalam kehidupan sosial. Untuk meningkatkan motivasi intrinsik, diperlukan usaha untuk menciptakan suatu kegiatan belajar yang menantang, yang dapat mendorong rasa ingin tahu anak. Yang dapat mengontrol dan dapat meningkatkan daya imajinasi siswa. Untuk menciptakan situasi belajar yang demikian memang diperlukan usaha yang maksimal dari pengajarnya.
faktor-faktor psikologis lainnya yang juga perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan motivasi, khususnya motivasi intrinsik seseorang adalah bagaimana guru menciptakan suatu lingkungan belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswanya. Sebelum menggunakan suatu kegiatan belajar tertentu, guru perlu membuat perencanaan terlebih dahulu. Guru harus jeli dalam melihat kelompok siswa yang ada dikelasnya, apakah tipe individualistik, kooperatif atau tipe kompetitif (senang bersaing). Bagaimana iklim kelas, interaksi guru dan siswanya, kegiatan manajemen guru dikelas, cara guru mengajar juga turut berpengaruh dalam memotivasi siswanya. Namun, dilingkungan rumah pun orang tua perlu menunjang apa yang diberikan guru disekolahnya. Untuk itu komunikasi guru dan orang tua tampaknya perlu terjalin agar sejalan antara apa yang diajarkan dikelas maupun dirumah.
HUBUNGAN GIZI DAN KECERDASAN
Sebagaimana diketahui setiap anak berbeda dalam kemampuan intelektualnya. Faktor lingkungan yang berpengaruh besar dalam perkembangan intelektual anak adalah nutrisi atau gizi dan rangsangan. Keduanya memegang peranan selama masa bayi dan masa kanak-kanak awal. Kekurangan gizi atau malnutrisi disebabkan tidak hanya karena tidak memperoleh nutrisi yang sesungguhnya diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa saat sebelum kelahiran hingga masa bayi, malnutrisi dapat mempengaruhi perkembangan otak. Sudah tentu hal ini akan berpengaruh pada kemampuan anak untuk belajar. Jika malnutrisi tidak ditangani secepatnya pada masa itu maka pertumbuhan dan perkwmbangan otak akan terhambat selamanya. Akibat anak memiliki kemampuan yang kurang dalam segi intelektualnya. Anak yang kekurangan gizi juga dapat berakibat mengalami kelambanan dalam pertumbuhan dan berpengaruh pada masa remajanya. Kekurangan gizi dapat merusak organ-organ pencernaan dan fungsi-fungsi pertama kehidupan karena pertumbuhan otak yang sesungguhnya justru terjadi pada masa anak-anak.
Dapat disimpulkan bahwa gizi berperan terhadap tingkat kecerdasan seseorang maupun kinerja anak dalam kesehariannya. Untuk itu kita harus menyadari bahwa seberapa banyak gizi yang dikandung dalam diri seseorang akan berpengaruh terhadap kecerdasan, kepribadian dan kesehatan seorang anak. Oleh karena itu, kita perlu memberikan gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan anak.
Selasa, 20 Desember 2016
DISKRIMINASI SOSIAL
Yang dimaksud dengan diskriminasi sosial diaini adalah kecenderungan untuk membuat perbedaan antara individu berdasarkan suatu tanda-tanda tertentu. Anggota kelompok sebaya percaya bahwa sikap yang ditampilkan oleh anggotanya adalah benar, dan mereka yang tidak termasuk dalam anggota adalah tidak berarti. Hal ini merupakan bentuk dari kesombongan, berdasarkan pendapat apakah seseorang termasuk anggota atau bukan. Lama kelamaan menjadi berlaku umum berkaitan dengan siap saja yang berbeda dilihat dari segi agama, suku, ras, status sosial ekonomi, usia maupun jenis kelamin. Anak yang terbiasa membedakan kelompoknya dengan kelompok lain akan menganggap orang lain sebagai berbeda dan tidak termasuk atau diluar kelompoknya, anak juga merasa lebih unggul dari yang lainnya. Keadaan ini pula yang membuat timbulnya sikap permusuhan antara kelompok dan individu lainnya.
MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL ANAK MELALUI ANGGOTA KELOMPOK SEBAYA
Untuk bersosialisasi, anak harus berlatih menyukai orang lain dan aktivitas sosial. Dengan demikian, anak akan memiliki penyesuaian diri yang baik dan diterima sebagai anggota kelompok sosialnya. Pada saat anak masuk Sekolah Dasar anak mulai berinteraksi lebih banyak dengan teman sebayanya dibandingkan ketika anak berada ditaman kanak-kanak. Minat pada aktivitas keluarga pun semakin berkurang. Pada saat yang sama bermain secara individual berubah menjadi bermain secara berkelompok, anak mulai memasuki masa kelompok sebaya, yaitu masa dimana kesadaran sosial berkembang secara cepat.
Anak menjadi anggota dari kelompok teman sebaya yang lambat laun menggantikan posisi keluarga dan berpengaruh dalam sikap dan tingkah lakunya. Selama berinteraksi dengan kelompok sebaya, anak tidak hanya belajar bergaul dengan teman-teman yang lain, tetapi mereka juga diperkenalkan oleh kelompok pada kehidupan sosial, dimana anak dapat bertukar pikiran dengan orang dewasa, dan menerima berbagai perbedaan. Selain anak memerlukan tokoh identifikasi yang diterima dari kelompok sebaya tersebut. Tak dapat disangkal bahwa kelompok sebaya merupakan kesatuan dari beberapa orang yang usianya sama dan bertingkah laku sama. Selama masa transisi dari sebelum masa kelompok sebaya (pada masa sebelum usia SD) ke masa kelompok sebaya (pada masa usia SD), anak berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain atau dari aktivitas individual ke aktivitas kelompok.
Kelompok sebaya merupakan kelompok yang terjadi secara spontan, dibentuk oleh anak-anak sendiri tanpa dukungan dari orang tua maupun guru. Merupakan suatu kesempatan bagi anak untuk membentuk suatu kelompok untuk menyatukan kebutuhan mereka. Didalam kelompok ini akan berkomunikasi dan banyak menghabiskan waktunya dengan anak-anak lainnya. Anak memiliki sahabat, yang dianggap sebagai seseorang yang dapat membantunya jika diperlukan. Anak pun cenderung berperilaku baik jika mempunyai sahabat-teman sebaya karena dapat dilihat sebagai model bagi perilakunya. Teman sebaya mempunyai pengaruh dalam pilihan-pilihan ataupun keputusan yang fibuat anak. Misalnya, memilih teman, tokoh idola ataupun cara berpakaian. Jika anak mempunyai kelompok teman sebaya yang berperilaku agresif ataupun berperilaku yang sesuai tuntutan masyarakat, anak cenderung menirunya. Perlu diingat bahwa kelompok sebaya dapat terjadi dilingkungan manapun. Anggota kelompok sebaya umumnya lebih terseleksi karena mereka melakukan sesuatu yang juga disukai oleh anggotanya, dan bukan karena mereka tinggal berdekatan sehingga dapat melakukan sesuatu secara bersama-sama.
PERKEMBANGAN MORAL DAN SOSIAL PADA ANAK
Pertama sekali anak belajar mengikuti aturan-aturan yang ada tanpa tahu alasan mengapa harus mengikuti aturan-aturan tersebut. Dalam mempelajari moral, terdapat 4 elemen penting, yaitu peran hukum, tata krama, dan aturan; peran kata hati; peran rasa bersalah dan malu; serta peran interaksi sosial. Keempat elemen ini penting dalam perkembangan moral seorang anak. Ketika kecil lingkungan keluargalah yang berperan, namun begitu memasuki usia sekolah konsep moral mulai berkembang, anak mengikuti peraturan-peraturan yang ada disertai adanya alasan-alasan tertentu. Misalnya, agar disenangi teman sebaya atau orang di sekelilingnya anak mengikuti aturan-aturan yang diharapkan dilingkungannya.
Dalam perkembangan moral, disiplin mempunyai peran penting melalui disiplin anak belajar berperilaku sesuai dengan kelompok sosialnya. Anak pun belajar perilaku yang dapat diterima dan tidak diterima dalam masyarakat. Dalam menanamkan disiplin, hukuman dan penghargaan mempunyai andil. Hukuman akan diberikan jika terjadi pelanggaran disiplin, anak pun belajar memahami mengapa perilakunya salah dan anak tidak akan mengulangi perilaku tersebut. Demikian pula dengan penghargaan. Adanya penghargaan, anak akan belajar mengulangi perilaku yang diterima di lingkungannya. Pemberian hukuman dan penghargaan atau penanaman disiplin haruslah konsisten.
FUNGSI PEMBERIAN PENGHARGAAN
Pemberian penghargaan yaitu memotivasi anak untuk mengulangi perilaku yang baik yang dapat diterima oleh lingkungannya. Dengan demikian, anak akan lebih mudah menyesuaikan diri. Oleh karena itu fungsi pemberian penghargaan adalah sebagai berikut:
- Nilai mendidik karena pemberian penghargaan menunjukkan bahwa tingkah laku anak adalah yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lingkungannya.
- Motivasi, agar tingkah laku yang diterima diulang kembali.
- Penguat, untuk tingkah laku yang diterima secara sosial.
Bentuk penghargaan berbentuk nonverbal, seperti senyuman, pelukan, sedangkan berbentuk verbal seperti melalui ungkapan rasa puas atau menghargai usaha anak. Selain itu, tidak jarang pula yang memberikan penghargaan dalam bentuk pemberian hadiah. Pemberian penghargaan hendaknya bervariasi sehingga anak tidak selalu mengharapkan hadiah.
PENTINGNYA DISIPLIN BAGI ANAK
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajarkan anak berperilaku moral yang diterima oleh masyarakatnya. Tujuan dari disiplin adalah membentuk perilaku yang sesuai dengan kelompok sosialnya. Disiplin adalah penting bagi perkembangan anak karena berisi hal-hal yang diperlukan anak. Disiplin akan menambah kebahagiaan, penyesuaian sosial dan pribadi mereka. Beberapa kebutuhan anak yang dapat dipenuhi melalui disiplin adalah sebagai berikut:
- Disiplin membuat anak-anak mempunyai perasaan aman tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
- Anak belajar mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengapa pola perilaku lain tidak diterima.
- Melalui disiplin anak-anak dibantu untuk hidup sesuai dengan norma-norma sosial. Anak-anak belajar berperilaku dengan cara tertentu yang dapat memperoleh pujian, dimana anak-anak mengartikan sebagai dicintai-diterima. Hal ini mendorong anak untuk mengulang perilaku yang baik.
- Anak-anak pun akan mengembangkan kata hati untuk membuat keputusan dan pengendalian dari perilakunya.
PERANAN IQ DAN EQ DALAM KEBERHASILAN BELAJAR SISWA
Tak dapat dipungkiri bahwa IQ mempunyai peran yang besar dalam menentukan keberhasilan seseorang, namun IQ bukanlah satu-satunya penentu dalam.keberhasilan seseorang. Oleh karena keberhasilan manusia bukan hanya karena faktor intelegensia saja, tetapi juga faktor emosi turut bermain dalam menentukan keberhasilan seseorang.
Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak yang mempengaruhi reaksi seketika untuk mengatasi masalah. Sehingga emosi yang cerdas akan mempengaruhi tindakan anak dalam mengatasi masalah, mengendalikan diri, semangat, tekun serta mampu memotivasi diri sendiri yang dapat terwujud dalam hal motivasi belajar, pandai, memiliki minat, konsentrasi, dan mampu membaur diru dengan lingkungan.
Anak yang kecerdasan kognitifnya biasa, tetapi memiliki kexerdasan emosi yang tinggi tiak jarang berprestasi setara dengan anak-anak yang kecerdasan kognitifnya tinggi. Kemampuan mereka untuk membina kerja sama an menunjukkan empati dan toleransi terhadap orang lain menjadikan mereka memiliki banyak kawan serta bisa memperoleh informasi pelajaran yang cukup luas. Ditambah lagi dengan konsentrasinya yang tinggi, mereka cukup mampu meraih prestasi yang optimal. Anak dengan kecerdasan kognitif yang tinggi dan kecerdasan emosi yang tinggi biasanya menjadi anak yang disukai dilingkungannya dan mampu mewujudkan diei dengan optimal. Disamping pandai, anak ini pandai bergaul dan biasanya memjadi pemimpin dalam kelompoknya. Anak mampu memecahkan masalah dan menjadi tumpuan harapan untuk memperoleh masukan dari lingkungannya. Anak yang cerdas secara emosional akan lebih bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas-tugasnya.
PEMBERIAN HUKUMAN BAGI ANAK
Menanamkan aturan-aturan dan disiplin melalui hukuman dan penghargaan tampaknya tidak dapat diabaikan. Dengan hukuman, anak belajar mengapa ia dihukum dan anak akan lebih memahami mengapa perbuatan yang dilakukan itu salah. Adanya hukuman membuat anak tidak akan mengulangi perilaku yang salah tersebut sehingga anak belajar tentang baik buruk perilakunya.
Pemberian hukuman pun hendaknya segera, konsisten dan konstruktif dengan alasan yang jelas. Adapun pemberian hukuman dapat berfungsi untuk 1) Membatasi anak agar tingkah laku yang tidak diinginkan tidak diulangi, 2) Mendidik, dan 3) Motivasi, untuk menghindari terjadinya tingkah laku sosial yang tidak diinginkan.
Bentuk hukuman dapat berbentuk hukuman fisik (misalnya pukulan), mengisolasi anak swlama beberapa waktu (misal tidak menonton acara TV yang disukai). Meskipin demikian, hukuman fisik tampaknya sudah tidak terlalu efektif, itulah sebabnya akan lebih baik dan efektif jika pemberian hukuman disertai pula penjelasan mengapa tingkah laku tersebut dilarang. Secara psikologis pemberian hukuman juga tidak akan merusak anak, sejauh masih berkaitan/seimbang dengan tingkah laku yang diberi hukuman. Pemberian hukuman yang terlalu sering juga tidak terlalu baik karena akan berakibat negatif pada diri anak.
Orang tua maupun guru yang menghukum anak/anak didiknya mereka harus hati-hati agar dampak negatif tidak terjadi pada diri anak. Untuk anak usia sekolah lebih baik dan lebih efektif jika disertai dengan pemberian alasan mengapa orang tua atau guru menghukum anak. Jika hukuman orang tua/guru ditinjau dari sudut pandang anak tanpa alasan yang spesifik maka anak tidak akan memahami hubungan antara apa yang telah dilakukan dengan hukuman yang diperoleh atau anak juga tidak paham mengapa tingkah lakunya tidak diterima. Misalnya, mengatakan pada anak bahwa ia dihukum karena kamu jelek/buruk, justru akan membuat anak memiliki konsep diri/gambaran diri yang buruk.
MINAT
Minat banyak kaitannya dengan motivasi karena minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyrnangkan yang lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan.
Minat seseorang timbul melalui proses belajar, tampaknya pertumbuhan minat dalam dalam diri seseorang juga tidak hanya tergantung pada faktor dari dalam diri (fisik dan mental), tetapi juga pengaruh dari linhkungan. Hal ini dapat dilihat bagaimana peran keluarga, teman, guru, masyarakat dan budaya mempengaruhi tumbuhnya minat seseorang pada sesuatu hal.
Minat seseorang bisa tertuju pada berbagai hal tergantung dari usia dan tingkat perkembangannya. Pada anak-anak SD umumnya mereka tidak hanya berminat pada hal-hal yang menyangkut dirinya secara fisik, tetapi juga yang verkaitan dengan lingkungan sekitarnya seperti teman sebaya.
Sebagaimana tumbuhnya minat dalam diri seseorang, minat pada sekolah sangat tergantung dari bagaimana pengalaman pertama anak pada sekolah. Selain itu juga pengaruh orang tua, teman, guru, tugas dan tanggung jawab anak sebagai siswa. Meskipun demikian, melihat dari kenyataan dilapangan bahwa minat anak pada sekolah atau beberapa tugas sekolah cenderung berkurang sesuai dengan bertambahnya usia. Hal ini dapat dimengerti karena semakin banyaknya tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh anak. Berkaitan dengan itu justru hal yang sangat membahayakan dapat terjadi jika terjadi kebosanan atau anak sudah tidak berminat pada sekolah. Berbagai gejala dapat timbul yang disebabkan oleh berbagai kondisi. Dengan mengetahui kondisi yang menyebabkan timbulnya gejala/masalah tersebut akan dapat dilakukan penanganan secara lebih maksimal. Selai itu pengaruh positif dari lingkungan mengenai sekolah dan tugas-tugasnya perlu ditanamkan pada anak, agar hal yang kurang memuaskan tidak terjadi.
BAKAT SEBAGAI POTENSI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
Sebagaimana halnya minat, bakat setiap orang berbeda-beda dalam jenis maupun kadarnya. Dalam masa pertumbuhannya bila bakat anak tidak terwujud secara nyata maka hal ini mungkin dapat disebabkan oleh orang tua, guru atau sekolah dan pergaulan. Di sisi orang tua, tidak jarang dijumpai orang tua yang tidak menyadari atau tidak mengenal bakat-bakat anaknya. Meskipun iamengenal bakat anaknya dan memiliki sarana untuk mengembangkannya, namun hal ini bukanlah sesuatu hal yang penting. Bagi orang tua justru pelajaran sekolah lebih diutamakan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika hal-hal yang berkaitan dengan segi intelektual lebih mendapat kesempatan untuk dikembangkan. Mengikuti les berbagai macam pelajaran, membelikan berbagai macam buku tanya jawab dan soal-soal tampaknya lebih disukai dan menjadi perhatian orang tua, daripada memberi kesempatan pada anak untuk les menari atau menyanyi. Dilain pihak kalau sekolah atau guru memiliki sikap atau tuntutan yang sama dengan yang ditunjukkan orang tua tersebut maka bakat anak juga tidak akan pernah terwujud. Hal ini dapat kita lihat dari sekolah-sekolah yang memiliki tuntutan yang tinggi pada siswa-siswanya, misalnya sistem ranking (peringkat disekolah).
Dilain pihak teman-teman sebaya atau permainan juga apat memberi pengaruh terhadap terwujud atau tidaknya bakat seorang anak. Anak yang sebetulnya berbakat melukis, tetapi tidak memilih kegiatan melukis disekolahnya karena teman-teman sebaya dan sepermainannya lebih memilih bermain.
Dengan demikian, seperti halnya minat maka tidaklah berlebihan jika peran orang tua dan guru disekolah turut mendorong dan mendukung bakat anak terhadap sesuatu hal. Tampaknya pihak lingkungan perlu menyadari bahwa pada masa sekarang ini segi intelektual bukanlah satu-satunya kemampuan yang penting dan harus dimiliki oleh anak. Perwujudan bakat dalam prestasi pun merupakan hal yang patut dikembangkan dalam kehidupan anak.
UNSUR-UNSUR SISTEM PENDIDIKAN
Proses
pendidikan, khususnya pendidikan formal pasti melibatkan peserta didik,
pendidik, kurikulum, program pendidikan dan pembelajaran, fasilitas-fasilitas
belajar, dan tidak ketinggalan engaruh dari lingkungan, baik lingkungan sosial
maupun lingkungan fisik.
Berikut
ini macam-macam unsur-unsur sistem pendidikan:
- Raw input yaitu individu dengan karakteristik tertentu yang akan mengalami proses pendidikan.
- Instrumental input yaitu segala sesuatu yang sengaja diadakan atau dirancang untuk keperluan pendidikan ( kurikulum, program, endidik, dst)
- Enviromental input yaitu berupa lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
- Output yaitu peserta didik yang telah mengikuti proses pendidikan dalam waktu tertentu dan telah mengalami perubahan tingkah laku dengan kualifikasi tertentu (tujuan pendidikan)
TOLERANSI ( DALAM KONTEKS AGAMA)
Kita memang dianjurkan bertoleransi
baik dalam agama maupun negara, arti toleransi sendiri menurut KBBI yaitu:
- Sifat/sikap toleran
- Batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan
- Penyimpangan yang masih diterima dalam pengukuran kerja
Kita
memang dituntut untuk toleran, namun didalam agama toleransi dibatasi ketika
sudah memasuki ranah agama seperti dalam agama kita agama islam tidak boleh
untuk saling mengucapkan selamat hari besar terhadap agama lain walaupun hanya
berupa kata-kata. Namun negara mewajibkan untuk toleransi. lalu sebenarnya kita
harus menganut kepada agama atau sesama masyarakat yang toleran?
Ada
baiknya kita mempercayai apa yang kita pegang. Dan kita umat islam memang
dianjurkan untuk toleransi, namun tetap ada batasannya. Karena dengan toleransi
akan menjaga kita dari kahancuran.
TA’ARUF
Ta’aruf adalah kegiatan
bersilaturahmi. Dengan kata lain, ajang berkenalan atau bertatap muka. .
ta’aruf dilakukan jka kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal enunggu
keputusan anaknya bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang pernikahan.
Tujuan dari ta’aruf sendiri yaitu:
- Ta’aruf sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan. Ta’aruf sangat berbeda dengan pacaran. Ta’aruf secara syar’i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Bagi pasangan yang ingin menikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih pada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat, ta’aruf bertujuan untuk mengetahu kriteria calon pasangan yang ingin dinikahi.
- Ta’aruf merupakan media syar’i yang dapat dilakukan sebagai pengenalan terhadap calon pasangan. Misalnya, diperbolehkan melihat langsung wajahnya.
SIFAT HAWA NAFSU
Secara bahasa, al-hawa antara lain
berarti terjatuh dari atas ke bawah, keinginan dan kesenangan, dan cinta. Dari
sini terbentuk beberapa istilah, seperti ‘ala hawaahu (menurut seleranya, cocok
dengan keinginan atau kesenangannya), itta ba’a hawaahu (mengikuti gan
memperturutkan keinginan nafsu), dan fil hawa’ (jatuh cinta atau diliputi oleh
nafsu).
Sedangkan nafsu lebih condong pada
jiwa, untuk itulah, nafsu menjurus pada kenikmatan dan menjanjikan imajinasi
keindahan dengan sfatnya yang begitu persuasif menarik hati.
Didalam tubuh, nafsu memiliki sisi
negatif dan positif, serta potensi yang jika tidak dikelola dengan baik,
keburukanlah yang didapat. Disinilah peran akal. Akal harus mampu menimbang,
mengukur dan menakar baik dan buruk. Kalau peran akal sudah tidak berjalan,
manusia akan sama dengan binatang, bahkan lebih parah daripada binatang. Saling
memakan dari bebas menggauli betina dimana dan kapan saja.
Sesuai
dengan pengertiannya, hawa nafsu menjadi penyebab manusia jatuh ke tempat yang
serendah-rendahnya. Posisi terjatuhnya ini terbagi menjadi:
- Jatuh bangkrut;
- Kalah; dan
- Patah hati, putus asa.
PACARAN
Pacaran merupakan sebuah proses
perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dala rangkaian tahap
pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan
pernikahan.
Tren
atau tradisi pacaran banyak memiliki perbedaan dalam pelaksanaannya, bak ruang
dan waktu. Jepang, msalnya di negara
tempat kelahiran Naruto Uzumaki ini, oorang cenderung menunjukkan rasa suka
dengan erbuatan dan perhatian daripada perkataan. Karena bagi reaja asal bunga
sakura ini, cinta bukan sekedar kata. Lain pula di Amerika dan Eropa, rasa suka
para remaja dilakukan dengan berperilaku seks aktif.
Itulah wujud ppacaran yang berbeda
pada setiap kultur budaya masing-masing. Begitupun tradisi pacaran berbeda
zaman, berbeda pula cra mereka pacaran. Pada 70-an sampai 80-an, istilah
pacaran lebih cenderung hanya sekedar bertemu muka dan nonton di bioskop yang
rasanya sudah melampaui batas dan etika yang berlaku saat itu.
Ironis, gaya pacaran semacam ini
berbanding jauh ddengan pola pacaran remaja sekarang yang semakin bebas.
KONSEKUENSI PENDIDIKAN TERHADAP MANUSIA
1. Manusia
sebagai makhluk raga dan jiwa
Atas
dasar tinjauan manusia sebagai makhluk monodualisme, mata pendidikan akan
menjelaskan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan baik yang menyangkut
kebutuhan-kebutuhan jasmaniah maupun kebutuhan rohaniah dipenuhi secara selaras
dan seimbang.
2. Manusia
sebagai makhluk individu dan sosial
Pendidikan akan memberikan petunjuk atau pengarahan
agar didalam hidup manusia perlu dipenuhi kebutuhan individunya tanpa
mengabaikan kebutuhan orang lain. Sebaliknya, kebutuhan kelompok dipenuhi tanpa
melantarkan dirinya sendiri.
3. Ditinjau
dari monodualisme pribadi berdiri sendiri dan makhluk ciptaan Tuhan
Pendidikan akan menyadarkan manusia bahwa apa-apa
yang direncanakan atau di cita-citakan tidak sepenuhnya berkat usaha manusia
sendiri tetapi Tuhan ikut menentukannya.
Langganan:
Postingan (Atom)