Bila kita mendengar atau membaca
sepenggal kata, HAWA NAFSU, tergambar dibenak kita hal-hal berbau seks dan
berbau negatif. Nafsu memang fitrah
manusia. Tanpa nafsu kita tidak akan memahami dan merasa mencintai tubuh ini.
Tanpa nafsu pula, sifat Allah yang mencintai keindahan tak akan pada diri
manusia.
Dari sini kita memahami bahwa Allah
menciptakan manusia satu paket dengan nafsu. Tujuannya agar kita memiliki
gambaran arti kenikmatan apapun yang Allah ciptakan, alam, dan kenikmatan surga
kelak yang Dia janjikan bagi seorang hamba-Nya. Tanpa nafsu kita tidak pernah
bsa merasakan sesuatu yang dinilai memiliki potensi kenikmatan, terutama pada
diri manusia.
Nafsu mampu mengantarkan manusia
pada kemapanan ibadah dan juga bisa menjerumuskan manusia kedalam petaka.
Disinilah manusia dituntut untuk lebih cerdas dan dapat membedakan nafsu
seperti apa yang termasuk ibadah dan yang mengantarkan ke jurang kehancuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar