Fungsi pendidikan sekolah dasar bukan hanya memberikan bekal kemampuan dasar akademik berupa kemampuan membaca, menulis dan berhitung, melainkan juga berfungsi menyiapkan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP). Oleh sebab itu, proses pendidikan di sekolah dasar mengimplikasikan perlunya perubahan orientasi dalam beberapa aspek sistemiknya, terutama berkenaan dengan substansi kemampuan yang harus dikembangkan, proses pembelajaran dan bimbingannya.
Agar memiliki kesiapan yang baik untuk dapat melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama maka anak sekolah dasar tidak hanya di bekali kemampuan baca, tulis, dan hitung melainkan juga harus disiapkan untuk memiliki kemampuan intelektual, kemampuan pribadi serta kemampuan sosial yang baik sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Pengembangan kemampuan intelektual siswa SD diperlukan karena tuntutan belajar di SLTP tidak hanya berkenaan dengan hafalan sejumlah pengetahuan dasar umum, melainkan kemampuan pemahaman prinsip-prinsip ilmiah serta kemampuan pemecahan masalah yang efektif dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah tersebut.
Pengembangan kemampuan pribadi bagi siswa SS diperlukan agar dia memiliki ketahanan pribadi dan kemampuan penyesuaian yang telat dalam mengahadapi tuntutan dan lingkungan belajar di SLTP. Pengembangan sosial bagi siswa SD diarahkan untuk dapat melakukan penyesuain sosial yang baik dalam berinteraksi dengan warga masyarakat yang demokratis dan beragam budaya.
Proses pembelajaran di SD harus berfungsi membantu siswa untuk dapat memahami kekuatan dirinya, memahami peluang-peluang dan tantangan lingkungan yang mungkin dia hadapi serta membantu siswa untuk dapat merencanakan masa depannya sebagai warga masyarakat yang mandiri dan produktif. Ini berarti siswa SD perlu dikembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang efektif.
Kemampuan sebagai pengambilan keputusan yang efektif bukan merupakan suatu peristiwa magis yang terjadi dalam waktu seketika, melainkan terjadi melalui suatu proses dan situasi interaksi yang dinamis serta harus sesuai dengan tingakat perkembangan siswa serta sistem nilai yang berlaku di masyarakat.
Pengembangan potensi siswa secara integrated sudah tentu tidak dapat diandalkan pada penyelenggaraan pengajaran semata yang cenderung berorientasi kemampuan kognitif taraf rendah, seperti pengetahuan dan ingatan melainkan kemampuan intelektual, pribadi dan sosial siswa SD, tentu diharapkan tidak dipisah-pisahkan dengan proses pembelajaran sehari-hari di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar