Sabtu, 24 Desember 2016

OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR



Obesitas atau kegemukan adalah kelebihan lemak tubuh. Obesitas disebabkan oleh karena terlalu banyak makan, melebihi takaran dari yang seharusnya diperlukan oleh tubuh maka kelebihan tersebut disimpan sebagai lemak tubuh. Dalam beberapa kasus-kasus tertentu, obesitas disebabkan oleh metabolisme tubuh yang rendah sehingga tubuh hanya membutuhkan tenaga yang minimal untuk aktivitasnya. Dikatakan pula anak obesitas memiliki pola makan yang salah. Anak cenderung lebih responsif pada rangsangan eksternal yang berkaitan dengan makanan (dari baunya, cita rasa atau penampilannya), dan kurang responsif terhadap rasa lapar yang muncul secara internal yang biasanya terjadi pada anak normal lainnya. Perbedaan ini banyak terjadi pada anak usia SD dan ada juga yang berkembang pada usia lebih muda.
Selain itu anak makan lebih cepat dan kurang lama dalam mengunyah makanannya. Aktivitas menonton TV yang membuat anak cenderung pasif dari berbagai aktivitas fisik, juga dianggap merupakan salah satu penyebab dari obesitas.
Secara fisik anak yang menderita obesitas juga berisiko tinggi dalam masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, serta gangguan pernapasan yang umumnya muncul pada usia awal anak SD. Lama kelamaan akan berakibat sakit jantung, diabetes, kanker dan kematian di usia dini. Namun, masalah psikologis juga dapat terjadi pada anak-anak obesitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa bagi kebanyakan orang, penampilan yang menarik dan lebih bisa diterima adalah penampilan yang di tunjukkan dengan postur tubuh yang tinggi dan langsing. Di masa kecilnya, bayi maupun kanak-kanak yang gemuk cenderung disukai banyak orang. Namun, lama kelamaan hal ini berubah, mungkin sikap lingkungan seperti ini membuat anak usia SD yang menderita obesitas akan menunjukkan kurang memiliki rasa harga diri, mereka cenderung lebih murung dan mengalami masalah tingkah laku daripada teman-teman sebayanya. Keadaan ini membuat anak tidak merasa bahagia dan tidak jarang justru memakan sesuatu menjadi pelarian baginya.
Agar tidak terjadi masalah yang lebih serius pada anak-anak obesitas ini, selain memeriksakan diri ke dokter adalah perlunya perubahan hidup dalam lingkungan keluarga. Hal ini bisa dimengerti karena adanya anggapan bahwa kesulitan menangani anak obesitas adalah dikarenakan gangguan yang terjadi dalam keluarga, seperti pola makan yang salah. Oleh karena itu, baik orang tua maupun anak harus memperbaiki pola makan, banyak berolahraga setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu, dan saling mendukung jika salah satu dari anggota keluarga telah mengalami kemajuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar